G45OTO01.001.2 Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja; G.45OTO01.003.2 Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja; G.45OTO01.005.2 Memperbaiki Sistem Hidrolik; G.45OTO01.006.2 Melaksanakan Teknik Pematrian; Macam-macam hand tools dan fungsinya - Di bengkel, pasti k Hasilpenelitian akan disajikan dalam bentuk deskriptif, hasil penelitian menunjukkan kelayakkan sarana Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di bengkel Otomotif SMK Negeri 8 Bandung sebesar 85,24 1 Pentingnya K3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu ilmu yang membahasa tentang kesehatan dan keselamatan pekerja, lingkungan kerja, dan hasil kerja. Produktivitas suatu perusahaan salah satunya sangat bergantung pada peran yang dilakukan oleh tenaga kerjanya. Kemampuan tenaga kerja untuk melakukan produksi memerlukan Bekerjadi bengkel otomotif merupakan suatu pekerjaan yang memiliki resiko bahaya kecelakaan cukup tinggi. Hal ini karena pekerjaan dan alat-alat yang digunakan untuk bekerja terbilang berat dan membahayakan. Setiap pekerjaan tentu memiliki resiko kecelakaan masing masing, tak terkecuali pekerjaan di bengkel otomotif. Maka dari itu perlu adanya penerapan sistem keselamatan kerja sebagai . Keselamatan Dan Kesehatan Kerja K3 Bidang Otomotif – Dalam bidang otomotif K3 atau keselamatan dan kesehatan kerja dalam bekerja benar-benar dibutuhkan. Baik pada hal perawatan atau pembaruan kendaraan. Tetapi sebetulnya apa sich keselamatan dan kesehatan kerja dalam bidang otomotif itu? Bedasarkan Mangkunegara 2002 berkenaan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai pertimbangan dan usaha untuk jamin kesatuan dan kesempurnaan jasmaniah atau rohaniah secara eksklusif untuk tenaga kerja, dan biasanya untuk manusia, dan sebagai hasil kreasi dan budaya untuk ke arah warga adil dan makmur. Di tiap tempat kerja atau industri tentu saja ada satu standard K3 yang diaplikasikan membuat perlindungan tiap karyawan yang bekerja pada tempat kerja itu. K3 atau kependekkan dari kata Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebuah konsep membuat perlindungan keselamatan dan kesehatan semua karyawan yang melakukan satu tugas supaya terbebas dari kecelakaan dan penyakit kerja, dan supaya membuat tugas bisa jalan dengan efektif dan aman. Tujuan K3 Tujuan khusus dari implementasi K3 dilingkungan tempat kerja sudah ditata dalam Undang-Undang, persisnya pada Undang-Undang no 1 tahun 1970 mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, yakni Membuat perlindungan dan jamin keselamatan tiap tenaga kerja dan orang yang lain ada di tempat kerja. Jamin tiap sumber produksi perlengkapan-peralatan kerja bisa dipakai secara aman dan efektif. Tingkatkan kesejahteraan dan keproduktifan kerja. Fungsi K3 Diaplikasikannya K3 dalam tempat kerja mempunyai fungsi salah satunya adalah Sebagai dasar untuk melakukan analisis dan peniliakan akan ada risiko dan bahaya untuk kesehatan dan keselamatan pada tempat kerja. Menolong memberinya anjuran dalam rencana tugas, proses kerja dan design tempat kerja. Sebagai dasar untuk mengawasi kesehatan dan keselamatan karyawan pada tempat kerja. Memberinya anjuran berkenaan info, pembelajaran dan training berkenaan kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan tempat kerja. Sebagai dasar untuk membikin design mengenai pengaturan bahaya. Sebagai referensi saat lakukan pengukur keefektifan perlakuan pengaturan bahaya dan program pengaturan bahaya. Pengetahuan Dasar Keselamatan dan Kesehatan kerja Dalam implementasi keselamatan dan kesehatan kerja K3 di atas lapangan, harus dipahami jika tujuan diaplikasikan K3 adalah untuk menghindar terjadi kecelakaan kerja. Adapun istilah-istilah yang berkaitan dengan kecelakaan kerja yakni 1. Bahaya Hazard adalah segala hal kondisi atau perlakuan yang mempunyai potensi untuk mengakibatkan kecelakaan cedera pada manusia, kerusakan pada alat/proses/lingkungan sekitar, cedera atau kerusakan tidak terjadi jika tidak ada contact langsung. 2. Risiko Risk adalah peluang kecelakaan yang bisa muncul karena satu bahaya, selanjutnya dapat memacu satu kejadian. 3. Kejadian Incident adalah satu peristiwa yang tidak diharapkan yang bisa menyebabkan cidera pada manusia atau kerusakan pada alat/proses/sekitar lingkungan nyaris nahas. 4. Kecelakaan Accident adalah satu peristiwa yang tidak diharapkan, tidak tersangka yang bisa memunculkan rugi material, disfungsi atau kerusakan alat/bahan, cedera, korban jiwa, kerusuhan produksi. Kecelakaan tidak harus ada selalu korban manusia atau kerusuhan, yang terang imbas dari kecelakaan akan memunculkan rugi. Tiap kecelakaan yang terjadi karena factor pemicu seperti berikut a Unsafe Condition Keadaan yang tidak aman Contoh-contoh keadaan yang tidak aman di antara lain; Perlengkapan kerja yang tidak pantas digunakan Perlengkapan kerja yang tidak ergonomis Kondisi tempat kerja tidak bersih dan rapi Mesin yang mempunyai roda tidak terpasang penutup Minimnya fasilitas pengaman pada tempat kerja b Unsafe Action Kelengahan/Perlakuan yang tidak aman Ada faktor-faktor yang memengaruhi seorang untuk melakukan tindakan kurang aman saat lakukan tugas, diantaranya Tenaga kerja tidak paham mengenai a Bahaya-bahaya pada tempat kerja b Proses kerja aman c Ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja K3 d Perintah Kerja Kurang berkualifikasi yakni dalam a Menjalankan beberapa mesin b Menggunakan beberapa alat kerja yang sama sesuai c Jenis tugas yang ditangani Penyelewengan mekanisme management keselamatan dan kesehatan kerja K3 yakni a Tempatkan tenaga kerja yang tidak sesuai bidang kerjanya b Penegakan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja yang kurang kuat c Pola dan loyalitas keselamatan dan kesehatan kerja yang tidak memberikan dukungan d Tanggung-jawab keselamatan dan kesehatan kerja yang tidak terang e Bujet yang tidak memberikan dukungan f Tidak ada audit keselamatan dan kesehatan kerja Upaya Pelaksanaan K3 Bidang Otomotif Upaya-upaya yang sudah dilakukan untuk pengaturan bahaya pada tempat kerja diantaranya bisa dilaksanakan dengan membuat standard keselamatan kerja. Yang perlu dilaksanakan atau yang perlu ada saat pada tempat kerja salah satunya Perlengkapan pelindung diri yang perlu dikenai karyawan atau seseorang saat dalam tempat kerja. Perlengkapan pelindung diri salah satunya adalah safety helmet helm pengaman, penutup telinga, kacamata pengaman, baju kerja, safety shoes sepatu pengaman, masker dan lain-lain. Pelindungan pada beberapa mesin produksi atau perlengkapan-peralatan produksi. Atur proses kerja yang bagus dengan menimbang factor kekuatan manusia, perlengkapan kerja dan bahan yang ditangani. Membuat pertanda tempat bahaya atau bahan yang bisa membuat bahaya, misanlnya memberinya pertanda pada beberapa bahan yang beresiko, memasangkan pertanda peringatan atau batasan antara tempat untuk jalan dan tempat untuk memproduksi kerja dan lain-lain. Penyelamatan tempat kerja jika terjadi bahaya, misalkan lajur penyelamatan bahaya, alat pemadam kebakaran APAR, sirene pertanda bahaya, sirkulasi ruang yang cukup dan lain-lain. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Bidang Otomotif Berikut sebagai beberapa macam keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 dalam bidang otomotif a Keadaan Lingkungan Bengkel Otomotif. Di bengkel otomotif sebagai lingkungan kerja dengan detail keadaan yang khusus. Di bengkel otomotif ini, banyak keadaan yang bisa mengakibatkan kecelakaan kerja. Dan, faktor berikut yang semestinya jadi perhatian. Beberapa hal yang jadi perhatian pada K3 bengkel otomotif mencakup Lebar Ruang Lebar Ruang yang diperlukan untuk membutuhkan service tidak memerlukan ruang yang besar sekali, sama ukuran 2×2 m telah cukup buat melakukan aktivitas service. Ruang yang terlampau besar atau yang sempit tidak bagus untuk praktik service. Pada ruang yang terlampau besar montir akan kesusahan untuk cari dan membereskan beberapa alat yang tertinggal hingga bisa menghabiskan waktu sedang pada ruang yang sempit akan batasi gerakan di saat lakukan aktivitas service. Pencahayaan Ruang Pencahayaan yang diperlukan dalam bengkel adalah pencahayaan dari tempat terbuka yakni dari sinar matahari. Akan tetapi jika bengkel yang besar tidak selamanya sinar matahari bisa menyinari semua ruang hingga jika ruang bengkel yang besar perlu dipertambah pencahayaan dari lampu. Bengkel yang redup bisa menghancurkan mata dari montir. Sirkulasi Pada bengkel otomotif jika tidak dilaksanakan pada ruang yang terbuka karena itu perlu seharusnya dibikin sirkulasi udara, karena jika ada hasil pembakaran dari motor yang buruk bisa hasilkan gas-gas yang beresiko untuk manusia Peletakan beberapa alat Dalam suatu bengkel otomotif, kita akan menemui banyak hal. Misalkan bahan yang gampang terbakar, bahan yang licin, tajam, beberapa alat ukur, dan beberapa alat service. Supaya tidak memunculkan bahaya yang tidak diharap, beberapa alat itu perlu ditaruh yang rapi dan baik. Peletakan beberapa alat bisa ditaruh ke almari hingga di saat dipakai bisa dicari secara mudah. Rambu-Rambu K3 Untuk mengingati berkenaan risiko bahaya di saat lakukan tugas di bengkel otomotif. Rambu-rambu K3 perlu ditaruh pada beberapa tempat gampang disaksikan. Karena ada rambu-rambu K3, karyawan semakin lebih pahami risiko dari bahaya yang diakibatkan di saat lakukan satu tugas hingga hasil kerja bisa sesuai yang diharap. b Alat Keselamatan Kerja di Bengkel Otomotif. Dalam proses pelaksanaan K3 di bidang otomotif maka perlu menyiapkan beberapa alat dan bahan yang diperlukan dalam program ini. Alat dan bahan itu harus kita siapkan di bengkel otomotif hingga di saat dibutuhkan bisa kita gunakan sebagus-baiknya. Alat dan bahan yang kita tujuankan mencakup Tabung Pemadam Kebakaran Ini sebagai alat pemadam kebakaran standard. Dengan alat ini, karena itu kita bisa mematikan api yang kemungkinan terbentuk di bengkel otomotif kita. Ini ingat jika beberapa bahan yang kita gunakan di bengkel otomotif memiliki sifat gampang terbakar. Pasir Pasir yang kita tujuankan dalam masalah ini adalah pasir kering. Pasir ini kita pakai sebagai penutup lantai yang tergenangi air atu minyak pelumas yang tumpah. Dengan pasir ini, karena itu curahan minyak kita tutupi hingga tidak mengakibatkan kecelakaan ketika berada orang yang menginjaknya. Kain Majun Kain majun sebagai beragam kain sisa atau potongan tersisa kaos atau pakaian yang dapat didapat dari penjahit. Kain ini dipakai sebagai lap ataupun lebih dikenali dengan majun hingga kebersihan terbangun. Serbuk Kayu Gergaji Serbuk kayu gergaji adalah serbuk yang dibuat proses dari penggergajian kayu. Serbuk ini kita pakai untuk tutup kubangan air atau khususnya minyak pelumas di lantai bengkel. Konsepnya sama dengan pasir, tapi dengan memakai serbuk kayu ini, lebih bersih dan gampang dibikin bersih. Adapun beberapa alat yang diperlukan di saat lakukan service diantaranya berbentuk beberapa alat ukur, kunci cocok, kunci berlagak, tang, pelit, sikat, dan oli. Adapun langkah pengaturan teror bahaya kesehatan kerja adalah Pengaturan tehnik menukar proses kerja, tutup menutup bahan beresiko, memakai mekanisasi tugas, memakai langkah kerja basah dan sirkulasi penggantian udara. Pengaturan administrasi kurangi waktu pajanan, membuat ketentuan K3, menggunakan alat perlindungan, memasangkan pertanda peringatan, membuat daftar data beberapa bahan yang aman, lakukan training mekanisme penangganan genting. c Keadaan manusia di bengkel otomotif Karyawan yang bakal lakukan aktivitas service perlu mempunyai beberapa dasar pengetahuan berkenaan kenderaan bermotor karenanya ada pengetahuan yang cukup, selainnya untuk efektivitas waktu untuk menghindari kekeliruankesalahan pemakaian alat kerja saat lakukan service hingga bisa memunculkan kecelakaan kerja. Karyawan bengkel perlu jaga kesehatan karenanya keadaan tubuh yang kurang sehat bisa memunculkan risiko kecelakaan kerja. Disamping itu perlu diselenggarakan pengecekan kesehatan periodik pada karyawan bengkel hingga bisa kurangi risiko penyakit yang beresiko seperti keracunan gas. Oleh karenanya untuk memprioritaskan K3 di saat bekerja di bengkel service kenderaan bermotor, manusia sebagai aktor aktivitas perlu mempunyai kekuatan mengenai service, jaga kesehatan dan perlu patuhi beberapa aturan K3 yang berada di bengkel otomotif hingga bisa tingkatkan hasil kerja. K3 dalam bengkel otomotif benar-benar diperlukan untuk menghindar kecelakaan kerja, beberapa hal kecil seperti oli yang bercecran saja bisa mencelakakan beberapa karyawan karena bisa menyebabkan karyawan tergelincir, bensin yang bertebaran juga beresiko karena bisa memacu kebakaran, gas buang yang didiamkan dibuang keluar tanpa filterisasi akan menyebabkan masalah kesehatan. Oleh karenanya keselamatan dan kesehatan kerja k3 penting untuk tugas dalam bidang otomotif. Disamping itu ada beberapa macam keselamatan dan kesehatan kerja di bidang otomotif. Kecelakaan adalah sebuah peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya dan senantiasa dihindari atau diminimalkan dampaknya. Kecelakaan akan mengakibatkan kerugian, baik bagi penderita maupun pihak terkait secara dapat terjadi dalam bentuk ketidaksengajaan ataupun direncanakan terlebih dahulu. Menurut ILO atau Organisasi Perburuhan Internasional, kecelakaan kerja dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kategori, yaitu Baca juga Kecelakaan Kerja Pengertian dan Faktor Penyebab Klasifikasi menurut jenis kecelakaan Terbagi menjadi beberapa hal, yaitu Terjatuh Tertimpa benda yang jatuh dari ketinggian Tertumbuk atau terkena benda-benda, kecuali benda jatuh Terjepit benda Gerakan yangmelebihi kemampuan Pengaruh suhu tinggi Terkena arus listrik Kontak dengan bahan berbahaya atau radiasi Klasifikasi menurut penyebab kecelakaan Terbagi menjadi beberapa hal, sebagai berikut Alat mesin Alat angkut dan alat angkat Peralatan instalasi listrik Bahan dan zat penyebab radiasi Lingkungan kerja Baca juga Pencegahan Terjadinya Kecelakaan di Air Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan Terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Patah tulang dan tulang retak Dislokasi/keseleo Otot/urat meregang Memar luar dan dalam Amputasi Luka dipermukaan kulit Keracunan mendadak Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka ditubuh Terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Kepala Leher Sekujur tubuh Anggota tubuh bagian atas Anggota tubuh bagian bawah Beberapa titik anggota tubuh Kelainan umum Referensi Irzal. 2016. Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta Kencana. Sudarman, Susilo, dkk. 2022. Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Sumatera Barat Penerbit Mitra Cendekia Media. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. Desa Wisata rural tourism merupakan pariwisata yang terdiri dari keseluruhan pengalaman pedesaan, atraksi alam, tradisi, unsur- unsur yang unik yang secara keseluruhan dapat menarik minat wisatawan. Jika kedua pengertian desa wisata dipadukan, maka desa wisata adalah perpaduan antara atraksi alam, budaya, dan kreativitas masyarakat setempat didukung oleh akomodasi dan fasilitas lainnya, yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Kabupaten Gianyar sangat banyak memiliki desa wisata dengan keunikan dan otentisitas masing-masing, yang berpotensi dikembangkan menjadi sebuah desa wisata. Desa wisata Kenderan adalah salah satu Desa Wisata di Kabupaten Gianyar, yang sampai saat ini belum berkembang menjadi desa wisata seperti yang diharapkan, sedangkan Desa Kenderan sudah ditetapakn sebagai DesaWisata berdasarkan SK Bupati No ….. Belum berkembangkan Desa Wisata Kenderan karena adanya kendala yang menghambat perkembangnya, sehingga perlu dilakukan studi utk mengidentifikasi kendala-kendala dan merumuskan solusi sbg dasar melakukan tatakelola yan baik. Tujuan kegiatan yaitu 1 Mengidentifikasi potensi atraksi wisata Desa Kenderan meliputi atraksi wisata alam, budaya dan buatan; 2 Menyusun panduan tentang takelola Desa Wisata Kenderan, sebagai pedoman dalam mengembangan Desa Wisata Kenderan menjadi Desa Wisata yang berkembang dan maju. Tempat dilakukannya kegiatan ini adalah di Desa Kenderan, Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar yang ditentukan secara sengaja purposive yang didasarkan atas beberapa pertimbangan, yaitu 1 Desa Wisata Kenderan adalah satu desa di Kecamatan Tegalalang yang memiliki potensi atraksi alam, budaya, kreativitas masyarakat, dan keunikan adat yang tidak dimiliki oleh desa lainnya di Kabupaten Gianyar, yang layak dikembangkan menjadi sebuah desa wisata; 2 Sampai saat ini rencana pengembangan DesaWisata Kenderan sebagai DesaWisata yang berkembang, belum memiliki dokumen perencanaan untuk pedoman pengembangan, sehingga dipandang perlu melakukan kegiatan “Penyusunan Panduan tentang Tatakelola Desa Wisata Kenderan”; 3 Adanya komitmen dari Pemkab Gianyar untuk mendukung kegiatan ini melalui dana APBD tahun anggaran 2016. Alat yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah computer desktop, printer, computer laptop, kamera, alat transportasi berupa sepeda motor, dan alat tulis kantor. Namun semua alat-alat tersebut sudah tersedia dan dimiliki oleh tenaga teknis/ahli pelaksanaan kegiatan ini dari Universitas Udayana, sehingga tidak membebani anggaran kegiatan. Namun bahan-bahan yang digunakan adalah bahan habis pakai seperti kertas, tinta printer, premium sebagai bahan bakar sepeda motor, yang jumlah kebutuhannya disesuaikan dengan keperluan sehingga menjadi efisien. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, FGD Focus Group Discussion,dan studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kualitatif interpretative. Tahapan kegiatan, yaitu 1 Melakukan survei tentang potensi atraksi wisata alam, budaya dan buatan DesaWisata Kenderan; 2 Melakukan FocusGroupDiscussion FGD dengan Dinas Pariwisata Gianyar, HPI, tokoh-tokoh masyarakat Desa Kenderan dan deptInterview dengan tokoh agama/ Pemangku dan budayawan di Desa Kenderan, dan 3 Menyusun laporan dalam bentuk buku “Panduan tentang Tatakelola Desa Wisata Kenderan”. Metode Analisis Data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kualitatif kualitatif, yaitu memberikan penjelasan atau interpretasi kualitatif terhadap data dan informasi kuantitatif, sehingga mempu memberikan gambaran atau deskripsi terhadap kelompok data dan informasi yang Interpretatif, yaitu memberikan penafsiran atau interpretasi terhadap data dan informasi kualitatif baik yang berwujud simnul, gerak, adat-istiadat dan budaya, sehingga mampu memberikan makna atau arti terhadap data dan informasi tersebut. Misal, keunikan adat-istiadat, ditafsirkan makna dari kebiasaan masyarakat setempat, sehingga wisatawan atau pembaca mengerti maksana dari kebiasaan masyarakat setempat. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dalam beberapa tahapan yaitu 1 Melakukan Survei tentang potensi atraksi wisata alam, budaya dan buatan untuk pengembangan DesaWisataWisata yang merupakan focus study dalam kegiatan ini; 2 Melakukan Focus Group Discussion FGD dengan Dinas Pariwisata Gianyar, HPI, tokoh-tokoh masyarakat Desa Kenderan dan deptInterview dengan tokoh agama/ Pemangku dan budayawan di Desa Kenderan; 3 Menyusun laporan dalam bentuk buku “panduan tentang tata kelola Desa Wisata Kenderan” Hasil penelitian menujukan bahwa Desa Kenderan memiliki potensi besar di bidang pariwisata dengan atraksi wisata alam, budaya dan wisata alam antara lain, fauna berupa Kera yang hidup bebas di areal Pura Dalem Desa Kenderan dan hidup bebas di pinggir Tukad Petanu Sungai Petanu, air terjun masalembo, Rice Terrace atau hamparan persawahan yang disebut terasering, Atraksi wisata budaya antara lain, Puri Kenderan, Sistem irigasi tradisional Desa Kenderan atau Subak Kenderan, Petirtaan TelagaWaja, Pesiraman Dedari di Pura Taman Sari, Pancoran Pengelukatan, Pesiraman Geria Manuaba, Sorkopagus dan Nekara di Pura Desa/Puseh Desa Kenderan, Patungpatung kuno di areal Pura Puseh Desa Kenderan, Pura Geria Sakti Manuaba, Upacara Mepeed di Pura Geria Sakti Manuaba ,Budaya BarongNgelelawang, Kegiatan Mekiis yang dilakukan sebelum Piodalan Pura Sakti Manuaba, Kesenian tari seperti topeng dan joged di Banjar Triwangsa, Kesenian ukir dan kerajinan tangan yang dijual ke Desa Ubud, dll. Atraksi wisata buatan yaitu, adanya jalur-jalur trekking yang dikembangkan untuk menikmati suasana alam dan kebudayaan masyarakat Desa Kenderan, Adanya jalur-jalur Cycling Tour untuk menikmati keindahan alam melalui jalan-jalan utama dan jalur setapak di Desa Kenderan, Program Pembelajaranlessong program seperti art cultural lesson, farm lesson, cooking lesson and mejejahitan lesson, Program yang memacu keterampilan dan ketangkasan seperti traditional game program village tour program dan outing program. Atraksi wisat spiritual yaitu, Pembuatan yoga center atau program yoga seperti yoga and meditation program, Puppet show every Purnama and Tilem, dan Temple Tour. Tatakelola tentang DesaWisata Kenderan, yaitu Perbaikan Aksesibilitas, Pembentukan Kelembagaan, Peningkatan Kualitas SDM, Peningkatan Promosi, PenataanWajah Desa, Peningkatan Kesadaran Warga, Pengembangan Paket Wisata, Menciptakan DesaWisata Kenderan sangat tergantung pada kemauan politik political will Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam memfasilitasi dan mendukung impelementasi dari rencana tata kelola yang tertera dalam buku panduan campur tangan Pemerintah kabupaten Gianyar, masih jauh perjalanan Desa Kenderan menjadi Desa Wisata maju dan berkembang. Keselamatan kerja di bengkel otomotif penting untuk diketahui supaya tidak terjadi resiko kecelakaan dan timbul rasa aman dalam bekerja. Untuk itu, langkah-langkah dalam bekerja harus dilakukan dengan benar dan cermat. Di sisi lain, langkah - langkah pencegahan dan penanganan terhadap kecelakaan juga perlu dilakukan dengan tepat agar tidak menimbulkan bahaya atau kecelakaan yang lebih besar. Buku ini merupakan edisi revisi dari buku sebelumnya. Materi mengenai keselamatan bekerja di bengkel otomotif dibahas lebih lengkap dari buku sebelumnya yang disertai dengan pembaruan materi agar lebih up to has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.

keselamatan dan kesehatan kerja di bengkel otomotif